Tiga hari ini kota Solo memang sedang dibius oleh musik keroncong dalam acara Solo Keroncong Festival 2011 di Ngarsopuro. Dan hari pertama kemarin tanpa rencana saya datang kesana. Tanpa rencana karena sebenarnya saya tidak tahu ada event ini. Saya justru berangkat futsal bareng temen-temen kaskus.
Sepulang futsal saya lewat Ngarsopuro, baru saya tahu kalau ada festival keroncong besar-besaran. Bagaimana tidak besar, festival ini digelar tiga hari berturut-turut dari jam 7-12 malam, dan menampilkan artis-artis keroncong tanah air, termasuk legenda keroncong Indonesia, Bu Waljinah.
Jadilah saya mampir ke acara yang dari tempat parkirnya saja sudah terlihat bahwa acaranya sangat ramai. Para juru parkir (atau biasa disebut tukang parkir) sampai kesulitan mencarikan tempat untuk kendaraan para pengunjung.
Beberapa grup bergantian tampil mulai dari grup keroncong asal Kalimantan Timur, Purwokerto, Semarang, hingga tuan rumah Solo. Jangan tanya apa nama grupnya, saya tidak tahu. Yang saya tahu penampilan mereka hebat. Keren banget permainan musik keroncong mereka baik keroncong modern maupun keroncong asli.
Selain itu tampil juga tiga penyanyi keroncong mancanegara asal Hongaria, Hongkong, dan Italia. Mereka bisa berbahasa Jawa krama sama baiknya dengan saya :) Bahkan mungkin lebih baik. Si orang Hongkong menyanyikan lagu Sewu Kuto-nya Didi Kempot dengan bahasa Mandarin. Tanpa disuruh, saya dan dua teman segera ikut berkolaborasi dengan menyanyikannya dalam versi bahasa Jawa dari panggung wartawan.
....senajan sakkedheping moto, tak nggo tombo sajeroning dodo....
(walaupun hanya sekejap mata, bisa mengobati kerinduan mendalam di dalam dada)
Yang paling beruntung adalah si pria Italia yang berkesempatan duet dengan Waljinah membawakan lagu "Semusim".
Itu baru cerita festival hari pertama. Masih ada dua hari lagi, dan malam ini jadwalnya Hudson si Penyanyi Dua Karakter yang akan tampil. Dan kabarnya besok Bondhan Fade to Black juga akan ikut memeriahkan festival keroncong ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar