Senin, 06 Oktober 2014

Parma, Ada Apa Denganmu

(Marco Luzzani/Getty Images Europe)
Lima kali kalah dalam enam pertandingan pertama..

Barangkli inilah start terburuk Parma di kompetisi Liga Italia Serie A dalam beberapa tahun belakangan. Duduk di peringkat 18 atau ketiga dari bawah jelas memalukan bagi tim yang akhir musim lalu hampir saja lolos ke Liga Eropa.

Parahnya lagi, tiga dari lima kekalahan itu terjadi di kandang sendiri, Stadion Ennio Tardini. Alibi kekalahan karena langsung berhadapan dengan Milan di laga kedua, dan Roma di pekan keempat, mungkin sedikit dapat dimaklumi.

Namun kalah di hadapan publik sendiri melawan Genoa -yang bermain dengan 10 pemain- akhir pekan lalu, benar-benar tidak dapat dimaafkan.

Padahal menilik persiapan tim asuhan Roberto Donadoni di awal musim, terbilang cukup bagus. Mampu mempertahankan Antonio Cassano dan Jonathan Biabiany yang terus diincar klub lain. Berhasil memulangkan Belfodil, serta mendatangkan pemain muda seperti Massimo Coda, dan Paolo De Ceglie. Menunjukkan keseriusan Parma untuk kembali berprestasi musim ini.

Kurangnya laga ujicoba pra-musim bisa jadi salah satu alasan Antonio Cassano dkk melempem. Yang jelas, koordinasi antar pemain terlihat kurang solid. Apalagi pemain di lini belakang. Kebobolan 16 gol dalam enam laga jelas bukan salah Antonio Mirante saja. Faktanya Lucarelli dkk masih sering melakukan blunder yang berujung gol bagi tim lawan.

Ini jelas menjadi masalah yang harus segera dipecahkan oleh Donadoni. Jika tidak, dirinya harus bersiap didepak dari kursi kepelatihan, yang memang sudah cukup lama tidak memakan korban. Atau lebih parahnya lagi, para pemain dan dan tifosi harus bersiap jika tim kesayangannya harus kembali berjuang di Seri B.