Minggu, 21 Desember 2014

Hujan di Bulan Desember

kaliegladwin.com
Seorang teman mengajarkan saya do'a memohon hujan reda. Teman saya Anita yang memang lulusan pesantren ini mengajarkan saya do'a memohon hujan reda, kira-kira sebulan lalu ketika kami mau jalan-jalan ke Tawangmangu. Beberapa saat sebelum berangkat, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Kan gak enak banget kalau ke gunung hujan-hujan. Jadilah karena saya yang paling tua yang paling berpengalaman di situ, saya bertugas melafalkan bacaan do'a anti-hujan tersebut.

Dengan setengah percaya setengah enggak, saya nurut saja baca do'a anti-hujan.

Ajaib. Selang berapa lama kemudian, hujan pun berangsur-angsur reda. Sebenarnya saya dan teman-teman lain kurang yakin, hujan reda ini karena kekuatan do'a, apa karena memang kita sudah menunggu cukup lama. Karena memang bacaan do'anya lumayan panjang juga. :D
Apapun itu, akhirnya kami bisa berangkat jalan-jalan  ke Tawangmangu.

.....

Hari Minggu, 7 Desember 2014

Saya berangkat naik sepeda motor dari Bekasi, bermaksud menghadiri acara akad dan resepsi pernikahan Tya dan Mas Agoes di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Langit mendung cukup gelap siang itu. Dan tetes-tetes air hujan sudah mulai turun. Walaupun membawa jas hujan, tapi perjalanan menembus hujan sepanjang kurang lebih 30 kilometer, tentu tidak mengenakkan. Apalagi saya mau datang ke kondangan.

Tiba-tiba saya teringat do'a anti-hujan...

Akhirnya saya melafalkan do'a tersebut hampir selama perjalanan. Dan hujan pun urung turun. Saya bisa datang kondangan dengan nyaman. :)

Walaupun begitu, saya sadar berdo'a memohon tidak turun hujan adalah pilihan yang kurang bijak. Karena sesungguhnya hujan adalah berkah. Dan siapa tahu banyak orang yang memang merindukan hujan, kita tidak tahu.
Maka ketika berdo'a saya memohon "Ya Allah,, hujannya boleh di tempat lain saja. Saya jangan kehujanan"

Dan saya pun tidak kehujanan selama seminggu penuh setelah itu.

Saya malah bingung. Bagaimana tidak, padahal sedang musim hujan, setiap hari hujan, tapi saya tidak sekalipun kehujanan. Pas saya di Jakarta, Bekasi hujan. Pas saya pulang ke Bekasi, gantian Jakarta yang hujan, di Bekasi cuma mendung-mendung gerimis. Pas Bekasi hujan lagi, saya sudah di dalam bus dalam perjalanan pulang ke Solo. Tiba-tiba saya merindukan hujan...

.....

Sabtu, 13 Desember 2014

Saya sudah kembali ke Solo. Akhir pekan ini ada acara makrab Fiesta di Tawangmangu. Semacam acara pengakraban dengan anggota baru Radio Fiesta. Di tengah acara yang sedang seru, tiba-tiba hujan  turun dengan lebatnya. Semua peserta berlarian masuk ke dalam villa dengan nada kecewa. Kecuali saya :D 

Setelah puas menikmati hujan, saya menyusul masuk ke dalam villa dan menemui Anita. Saya bilang bahwa gara-gara do'a yang diajarkannya, hampir saja tidak ada air hujan yang mau membasahi tubuh saya.  Kekuatan do'a memang luar biasa, tapi hendaknya digunakan dengan sebaik-baiknya. hehe

*Pesan Moral: kalau kehujanan pas berangkat kondangan, berdo'a saja biar bisa segera beli mobil :))


Ditulis saat hujan deras membahasi terminal bus Leuwi Panjang,
Bandung, 19 Desember 2014




Senin, 06 Oktober 2014

Parma, Ada Apa Denganmu

(Marco Luzzani/Getty Images Europe)
Lima kali kalah dalam enam pertandingan pertama..

Barangkli inilah start terburuk Parma di kompetisi Liga Italia Serie A dalam beberapa tahun belakangan. Duduk di peringkat 18 atau ketiga dari bawah jelas memalukan bagi tim yang akhir musim lalu hampir saja lolos ke Liga Eropa.

Parahnya lagi, tiga dari lima kekalahan itu terjadi di kandang sendiri, Stadion Ennio Tardini. Alibi kekalahan karena langsung berhadapan dengan Milan di laga kedua, dan Roma di pekan keempat, mungkin sedikit dapat dimaklumi.

Namun kalah di hadapan publik sendiri melawan Genoa -yang bermain dengan 10 pemain- akhir pekan lalu, benar-benar tidak dapat dimaafkan.

Padahal menilik persiapan tim asuhan Roberto Donadoni di awal musim, terbilang cukup bagus. Mampu mempertahankan Antonio Cassano dan Jonathan Biabiany yang terus diincar klub lain. Berhasil memulangkan Belfodil, serta mendatangkan pemain muda seperti Massimo Coda, dan Paolo De Ceglie. Menunjukkan keseriusan Parma untuk kembali berprestasi musim ini.

Kurangnya laga ujicoba pra-musim bisa jadi salah satu alasan Antonio Cassano dkk melempem. Yang jelas, koordinasi antar pemain terlihat kurang solid. Apalagi pemain di lini belakang. Kebobolan 16 gol dalam enam laga jelas bukan salah Antonio Mirante saja. Faktanya Lucarelli dkk masih sering melakukan blunder yang berujung gol bagi tim lawan.

Ini jelas menjadi masalah yang harus segera dipecahkan oleh Donadoni. Jika tidak, dirinya harus bersiap didepak dari kursi kepelatihan, yang memang sudah cukup lama tidak memakan korban. Atau lebih parahnya lagi, para pemain dan dan tifosi harus bersiap jika tim kesayangannya harus kembali berjuang di Seri B.

Senin, 07 April 2014

Hello again

Blogger macam apa saya ini??
Sudah setahun lebih enggak nulis postingan...
Eh sebenarnya pertengahan tahun lalu sudah sempet nulis postingan. Tentang saya yang akhirnya alhamdulillah lulus kuliah. Tentang perjuangan menyelesaikan skripsi dan revisinya dalam beberapa bulan terakhir. Tentang bahagianya saya yang mulai saat itu resmi menyandang predikat sebagai Sajana. Sekaligus pengangguran.....
:D
Tetapi karena memang blog ini sejak awal diniatkan bukan untuk hal-hal yang bersifat terlalu pribadi, postingan itu tidak saya publish sampai sekarang. Hehe
Biarlah.
Oke
Semoga postingan ini menjadi pemutus mata rantai malas dan enggan nulis postingan selama satu tahun kemarin. Mari menulis lagi! :))